Setelah penantian yang cukup lama sampai akhirnya ada pelonggaran pada PPKM, kami akhirnya mendapatkan kesempatan untuk ngasi liat motor Yamaha Yardbuilt XSR 155.
Awal tahun ini, empat Bengkel dari Bali, Kedux Garage, AMS Garage, Treasure Garage, dan Deus Ex Machina, terpilih untuk ikutan di putaran terakhir Yamaha’s iconic worldwide showcase of custom motorcycles.
Masing-masing Bengkel memberikan sentuhan unik mereka sendiri untuk mengkustom si XSR 155 ini.
Kami memberikan sedikit cuplikan tentang bagaimana kami membangun motor ini di social media, tanpa ngasih liat bentuk motor ini seutuhnya. Usaha kami terbayar setelah empat motor itu dipertontokan untuk pertama kalinya, dan terlihat jelas bahwa masing-masing bengkel punya ide yang berbeda.
Di hari sabtu, tengah hari, kami semua berkumpul dengan Yamaha Indonesia dan Yamaha Bali AirSide restoran di Canggu, dengan prokes yang ketat dan setelah memastikan semua orang memiliki hasil test negative, kami menikmati makan siang yang nikmat banget,sebelum semua motor di kasih liat ke builders dan press.
Satu persatu kain yang nutupin motor motor ini dibuka dan keliatan jelas keunikan dari tiap tiap motor.
Kedux Garage adalah yang pertama yang ngasih liat build mereka yang disebut sebagai Skinny Clubstyle, ada banyak hal yang menonjol dari build simpel ini. Kalau di perhatikan lebih jelas lagi, bisa dilihat kalau motor ini adalah gabungan dari beberapa style, mengambil elemen design tradisional mereka yang beragam, dalam membuat Chopper. Selain itu ada sedikit Bosozoku dan cita rasa bersejarah RX King juga disitu. Tidak terlalu traditional dalam segala hal tapi luar biasa menarik saat diperhatikan lebih rinci.
Berikutnya adalah AMS Garage yang menunjukan keahlian mereka bekerja dengan Aluminium.Kerapian sangat menonjol pada hasil Café Racer yang mereka ciptakan. Disamping model racing yang memberi identitas bengkel, motor ini bisa dibilang interpretasi klasik dengan aksen yang sangat modern. Merupakan contoh keahlian tangan yang keren banget.
Treasure Garage membuka cover sepeda motornya dan memperlihatkan design Super Moto yang membuat kami semua terbengong bengong ngeliatnya. Saya harus memberitahu kalian kalau nanti, saat kami perhatikan motor ini lebih lebih rinci, lagi-lagi kami terkejut dibuatnya! Yang awalnya kami pikir cuma resin panel ‘bagus aja ’ karena dibalut cat. Kita bahas tentang tangki, side panel, tail,lampu depan yang dikombinasikan dengan sistem aerodinamis, dan juga unit fender depan, yang ternyata adalah aluminium yang ditempa tangan dengan sangat apik hal ini sangat mengesankan bagi kami. Kesimpulannya adalah hasil yang dihasilkan keren banget !
Dan yang terakhir Arwin, kepala bengkel Deus memperlihatkan interpretasi kustom kami terhadap XSR 155 ini. Street tracker yang setiap bagiannya kami ganti dengan bagian yang mampu merepresentasikan visualisasi kami terhadap budaya custom motor yang kami bangun selama ini. Beberapa lapisan yang kami kerjakan secara detail dari alumunium, cat merah maroon mengkilat sampai kamu bisa melihat pantulan dirimu sendiri disana hingga yang paling menarik adalah penambahan stainless steel swing arm dan Pirelli Scorpion Rally sebagai pelengkap dari keseluruhan motor ini.
Ungkapan kerennya nih ya, what an Awesome Foursome!
Kami dibuat terkesima oleh semua karya tersebut.
Sebelum bersiap siap menuju Pererenan sembari mengambil beberapa foto, kami sempatkan ngobrol sebentar dengan semua builder. Setelah itu, kami menuju ke Sunset Point di Bener. Setelah matahari terbenam, kami nonton bareng beberapa film dokumentasi tentang proses pembuatan kustom motor Yamaha XSR 155 ini beserta test ride-nya.
Sungguh hari yang mengesankan setelah berbulan bulan merasakan kejenuhan karena PPKM ini. Lebih kerennya lagi bisa keluar dan ketemu sama builder lain dan ngeliat langsung style yang mereka suka, sungguh pertunjukan skill dan keahlian mengkustom motor yang luar biasa.
Terimakasih sebesar besarnya untuk Yamaha Indonesia & Yamaha Bali yang sudah mengadakan acara keren ini.
Yamaha Yardbuilt Indonesia
Kedux Garage
AMS Garage
Treasure Garage
Photos by Didit Prasetyo Adiwibowo