Menyampaikan Pesan Kebahagiaan – Panti Asuhan Yasa Kerti, Karangasem, Bali.

Menyampaikan Pesan Kebahagiaan – Panti Asuhan Yasa Kerti, Karangasem, Bali.

Bertepatan dengan memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-76, Deus ex Machina Indonesia & partner ber kesempatan untuk menorehkan warna di kehidupan sekitar tiga puluh anak yang tinggal di bawah atap Panti Asuhan Yasa Kerti, Karangasem Bali.

Pandemi virus Corona (covid-19) telah memberikan dampak yang luas pada kehidupan setiap orang, mulai dari tantangan ekonomi yang kita rasakan, sepinya turis di Bali hingga pendidikan yang begitu masif melanda seluruh dunia untuk menjalani sekolah online. Jadi, ketika kami tau anak-anak di Yayasan Yasa Kerti harus bergiliran hanya menggunakan satu ponsel untuk mengikuti pembelajaran online & kegiatan lainnya, kami yakin kalau kami harus melakukan sesuatu.

Kami sangat bersyukur dan menyadari bahwa kesuksesan Deus di Indonesia tidak lepas dari dukungan dan antusias masyarakat Indonesia, oleh karena itu di hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-76 ini kami dengan rendah hati memberikan sebagian dari penjualan kami di tahun ini untuk disumbangkan ke Panti Asuhan Yasa Kerti.

Sebagai Deus, tentu saja kami tidak ingin hanya mengirimi mereka uang tunai, karena itu, para pemimpin Grup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Deus (Deus CSR) memutuskan kita akan berkendara dengan semangat juang. Mulai dari Deus menuju Karangasem. Karena kami menyumbangkan uang dan barang, kami memutuskan untuk menyebutnya “Deus IDR” – IDR singkatan dari Independence Day <charity> Ride. Apa saja yang kami lakukan di sana?

Pada tanggal 17 Agustus 2021, sekitar pukul sembilan pagi, tujuh belas orang keluar dari Deus temple, merencanakan jalur yang membawa kami tujuh puluh lima kilometer ke bagian paling timur pulau Bali, Karangasem untuk menebarkan sedikit cinta in our own style.

Setelah lebih dari dua jam ber-iringan sepanjang pantai timur Bali, motor dan mobil kami akhirnya terparkir dan disambut senyum hangat dari anak-anak yang membuat tempat itu semakin menyala.

Memberi adalah hal yang sangat berharga. Rasanya seperti ada kembang api yang menyala di reseptor otak kita. Dan ketika pemberian kita dibalas dengan rasa bahagia, maka kehangatannya mulai merebak hingga ke hati. Itu adalah imbalan paling fantastis yang bisa kita dapatkan. Memangnya ada lagi?

Kami membuka van dan mulai membawa hadiah yang kami beli. Hadiah yang kami bawa dari semua donasi yang terkumpul. Kami memberikan mereka dua set komputer lengkap serta printer untuk mendukung kegiatan belajar online & aktivitas online lainnya. Kami memberi mereka perlengkapan sekolah, peralatan masak yang sangat dibutuhkan, serta sejumlah bahan makanan. Bahkan ada sisa Rp.15,000,000  setelah semua pembelian, yang kami berikan kepada mereka sesuai kebutuhan.

Di bawah protokol kesehatan PPKM yang ketat, kami tetap mengadakan permainan khusus dengan anak-anak. Latihan ketangkasan dan semua dirancang untuk memecahkan suasana dan membuat semua orang tertawa sampai pipi kita terasa pegal. Pernah coba pindahin mur pakai tusuk gigi? Biar saya kasih tahu, itu hal tergokil yang pernah saya lihat. Kami memainkan permainan yang mengusung kerjasama tim seperti mengangkat tongkat pramuka dengan hanya menggunakan jari telunjuk mereka dan estafet menebak gaya yang semuanya dikordinir oleh Deus Crew. Kegiatan ini disambut antusias oleh anak-anak panti asuhan serta mitra bisnis yang juga hadir di panti asuhan, tim JNE Denpasar. Sungguh luar biasa bisa menjadi bagian dari tawa bersama di siang hari di bawah atap sebuah ruangan sederhana di Karangasem.

Terima kasih yang tulus kami sampaikan kepada tiga mitra bisnis kami atas keterlibatan dan donasi yang sangat dibutuhkan, JNE, Yamaha Indonesia dan Bank BCA. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kalian semua, pelanggan setia Deus yang telah berpartisipasi baik secara moril maupun materil untuk mendukung keberlanjutan Program CSR Deus kami.

#DirgahayuRI-76

 

Delivering a Load of Happiness – Panti Asuhan Yayasan Yasa Kerti, Karangasem, Bali.

Coinciding with the day we commemorate Indonesia's 76th Independence Day, Deus ex Machina Indonesia & partners took the opportunity to brighten the lives of some thirty children living under the roof of the Yasa Kerti Orphanage, Karangasem Bali.

The Corona virus pandemic (covid-19) has had a wide-reaching impact on everyone’s lives, ranging from the economy challenges we are feeling from a tourist empty Bali to education which has been so massively hit around the world in its move to online schooling. So, when we heard the children at the Yasa Kerti Foundation had to take turns using just one cell phone to participate in online learning & other activities, we just knew we wanted to do something about it.

We are incredibly thankful and aware that Deus’ success here in Indonesia is a direct the result of the of the Indonesian people, therefore on this 76th Independence we were incredibly humbled to give a little something back from the sales, and this year we decided they should be donated to the Yasa Kerti Orphanage. Being Deus we couldn’t just send them some cash, so instead the leaders of the Deus Company Social Responsibility Group (Deus CSR) decided we should do a ride. And the ride should start at Deus and end in Karangasem. Because we were donating money and goods we decided to call it “Deus IDR” – The IDR standing for Independence Day <charity> Ride. See what we did there?

On August 17, 2021, at a little before nine in the morning, seventeen people rode out of the front carpark at the Deus Temple in Canggu plotting a course that took us seventy five kilometers to the easternmost part of the island of Bali, Karangasem to spread a little love in our own style.

Our rag tag caravan of bikes and cars took a little over two hours to make the trek all the way along the east coast of Bali finally pulling into the carpark full of expectant children whose warm smiles made the place light up.

It’s such a rewarding thing to give. You receive joy and happiness back and the receptors in our brains light up like fireworks filling our minds with warmth as well as our hearts. Let me tell you it was the most fantastic payment in return.

We opened up the van and began to bring in the gifts we’d bought. Gifts we brought from all the donations collected. We were able to give them two full computer systems as well as a printer to support online learning & other computer related activities. We gave them boxes of school supplies, much needed cooking utensils as well as a bounty of food ingredients. There was even some IDR left after all the purchases, which we gave them to do with as the need arose.

Under the PPKM strict health protocols, we still held special games with the kids. Exercises in dexterity and for some, futility, all designed to break the ice and make everyone laugh until you sides ached. You ever tried to moving nuts using toothpicks? Let me tell you it’s not easy. We played games that promote teamwork such as lifting the scout stick with everyone only using their index fingers and the guessing relay hosted by Deus Crew. This activity was enthusiastically welcomed by the orphanage children as well as business partners who were also present at the orphanage as well as the team from JNE Denpasar. It was fantastic to be a part of the joint laughter in the afternoon under the roof of the simple room in Karangasem.

Our sincere thanks go to our three business partners for their much needed involvement and donations, JNE, Yamaha Indonesia and BCA Bank. Massive thanks to you all for participating both morally and materially to support the sustainability of our Deus CSR Program.

#DirgahayuRI-76

 

ENGLISH TEXT BELOW

Sabtu pagi, 17 Juni 2023, menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh 250 peserta reli sepeda motor dan 80 kontestan flat track race di Bali. Itu merupakan acara Rally & Camp Tasik Adventure keempat yang diselenggarakan oleh komunitas pecinta motor trail vintage yang lebih dari sekadar menggemari motor dual purpose era 80-90-an. Dikenal sebagai Trail Asik Adventurer, AKA… Tasik Adventure yang telah menunggu setahun untuk merencanakan dan mengerjakan nya demi tidak mengecewakan siapapun yang ikut berpartisipasi.

Coba kamu bayangkan , ada dua sisi koin berbeda pada event kali ini. Yang pertama adalah Reli. Mereka memberi nama Challenge "Tantangan", menjadikan setiap peserta sebagai "Penantang" Challenger. Jadi, di tempat parkir Sangeh Monkey Forest, sambil menikmati keteduhan pohon jati raksasa yang awet muda, 250 Penantang parkir untuk menerima kode QR untuk etape pertama rute reli. Seluruh perjalanan adalah 3 etape dengan 3 titik pemberhentian. 4 jika Anda menghitung tujuan.

Ada beberapa motor keren di sana, Honda XR, Yamaha DT, Suzuki TS, Suzuki DR, dan beberapa custom modern, motocross dan scrambler. Sekitar sepuluh atau lebih, mereka berbaris di titik start dan memulai rally dari sana. Misi setiap orang adalah menyelesaikan setiap tahap dan berhenti di 3 titik pemberhentian untuk mendapatkan kode QR untuk bagian berikutnya. Keindahan Bali selalu menjadi pendamping, saat kami terbang di sepanjang kombinasi jalan aspal, jalan pedesaan, dan jalan tanah di daerah Tabanan. Kami perlahan-lahan terbang tinggi dan semakin tinggi ke perbukitan dan pemandangan sawah dan hutan akhirnya habis, sebenarnya lebih seperti perlahan menjadi satu ketika kami sampai di tujuan. Bali Outbound Farmstay (BOF) yang juga menjadi tempat berkemah semalam. Jika Anda mengumpulkan semua kode QR Anda, Anda mendapat medali Rally sebagai bentuk penghargaan.

Sisi lain dari koin yang disebutkan sebelumnya, atau event kedua, adalah balap jalur datar (flat track). Atau dalam hal ini jalur dengan landasan yang tidak rata karena tempat mereka membangun jalur itu berada di atas tempat yang dulunya terdapat dua sawah terasering. Jadi titik start finish lebih tinggi dari jalur lurus pertama dengan penurunan pada tikungan pertama dan sedikit menanjak pada tikungan kedua. Saat kami masuk ke BOF, kami sudah bisa mendengar suara motor flat track dan sorakan penonton yang berkumpul. Kami parkir dan membuat jalur jalur seperti lebah.

Keseruan seutuhnya pada acara, disaat tingkat kesulitan tambahan dimasukkan ke dalam jadwal sore hari menarik perhatian yang sangat luar biasa. Mereka berhasil menarik sekitar delapan puluh peserta, terbagi dalam 4 kelas: Kelas Mesin Horizontal, Kelas FFA 4T Max 250cc, Kelas FFA 2T Max 250cc Flat Track, dan Kelas FFA Big Bore.

Antusiasme untuk balapan flat track sangat terasa. Kegembiraan tumbuh saat kami melewati babak penyisihan dan membangun sesuatu yang luar biasa untuk final setiap kelas. Tidak ada kata menahan, mereka hadir untuk memenangkannya. Pembalap dari setiap komunitas bersaing sengit di setiap kelas. Nama-nama seperti Maulana Sandi, Dewa Dimas, Harris Manasi Ride, Nova Rider Sing Mebekel, Ferry Rider Sing Mebekel, Bontok Giga MX, dan lain-lain tak main-main, sebagian besar dari memamerkan skill mereka tanpa mengesampingkan sportifitas dan keselamatan.

Trek dengan permukaan tanah liat merah keras yang kering memberikan tantangan. Di awal, para pembalap disuguhkan dengan bagian menurun pada tikungan pertama, setelah itu mereka memeras gas di bagian trek lurus sebelum berputar ke kiri lagi tapi kali ini menjadi bagian menanjak pada tikungan kedua. Itu memaksa mereka untuk menggabungkan keterampilan balap trek datar mereka dengan banyak teknik motocross. Pada akhirnya, semua pembalap bersenang-senang dengan debu tanah liat merah yang menutupi segalanya dan semua orang.

Saat matahari terbenam ke arah cakrawala, saudara dan sahabat motoran kami meraih pecahan cahaya terakhir untuk mendirikan tenda mereka dan dalam persiapan untuk berkemah malam. Matahari menghilang di balik Gunung Batukaru memberi semua orang pemandangan yang menakjubkan, tetapi segera menyelimuti kami dengan udara yang jauh lebih sejuk dari dataran tinggi di Baturiti Tabanan ini.

Percakapan tentang rute reli dan balapan flat track mengalir dari pintu tenda semua orang yang berkemah, yang lain membaringkan tubuh mereka yang lelah untuk mengantisipasi perjalanan keesokan harinya, perjalanan yang relatif santai ke Pantai Pasut.

Dengan begitu, acara Rally & Camp Tasik Adventure 2023 pun berakhir. Sampai bertemu lagi tahun depan, salam untuk semua penantang, pengalaman yang luar biasa.

Berikut daftar pemenang Kelas Flat Track:

Flat Rack Horizontal Engine Class Winners:
1. Chiko GTT Bali
2. Panduk Pisaga Delodan
3. Andika Monkey Brothers

Flat Rack FFA 4T Max 250cc Class Winners:
1. Nova Rider Sing Mebekel
2. Ferry Rider Sing Mebekel
3. Bontok Giga MX

Flat Rack FFA 2T Max 250cc Class Winners:
1. Sandi Maulana
2. Dewa Dita
3. Eponk Road Country

Flat Rack FFA Big Bore Class Winners:
1. Dewa Dimas
2. Haris Manasi Ride
3. Sandi Maulana

Saturday morning, June 17, 2023, was a highly anticipated day for 250 motorcycle rally participants and 80 flat track race contestants in Bali. It was the Fourth Rally & Camp Tasik Adventure event organized by a community of vintage trail motorcycle enthusiasts who love more than fanging about on their dual-purpose motorcycles from the 80s and 90s. Known as the Trail Asik Adventure Community, AKA… Tasik Adventure people had waited a year for the follow up and none were disappointed.

Just so you can get it straight in your head, there’s two very different sides to this coin. The first one was the Rally. They hung it under the banner of “Challenge”, making each partaker a “Challenger”. So, in the carpark of Sangeh Monkey Forest, which enjoys the shade of giant ageless teak trees, 250 Challengers parked up to receive the QR code for the first leg of the rally route. The entire ride was 3 stages with 3 stop points. 4 if you count the destination.

There were some amazing bikes there, Honda XR’s, Yamaha DT’s, Suzuki TS’s, Suzuki DR’s, and some custom modern motocross and scrambler bikes. In lots of ten or so, they lined up at the starting point then let them out for the event. Everyone’s mission was to complete each stage and stop at the 3 stop points to get the QR code for the next bit. Bali’s beauty was the constant companion, as we flew along a combination of asphalt roads, rural roads and dirt tracks in the Tabanan area. We slowly winded up high and higher into the hills and the views of rice fields and forests finally ran out, actually, it was more like blurred into one when we reached our destination. Bali Outbound Farmstay (BOF), which was also to be the overnight camping spot. If you collected all your QR codes you got a Rally medal as a form of appreciation.

The other side of the aforementioned coin, or second event, was the flat track. Or in this case staggered track because where they had built the track it was over a spot that had once held two rice terraces. So the Start finish straight sat higher than the return straight with a drop on the first turn and an uphill bit on the second. As we were pulling into BOF we could already hear the flat track bikes and the assembled crowd cheering. We parked up and made a bee line track side.

What an absolute corker of an event, the added degree of difficulty jammed into the afternoons schedule made for the most marvelous distraction. They’d managed to attract around eighty participants, split over 4 classes: Horizontal Engine Class, FFA 4T Max 250cc Class, Flat Track FFA 2T Max 250cc Class, and FFA Big Bore Class.

The enthusiasm for the flat track races was palpable. The excitement growing as we whittled down through the heats and building to something of a crescendo for the finals of each class. There was no holding back, they were in it to win it. Racers from each community fiercely competed in each class. Names like Maulana Sandi, Dewa Dimas, Harris Manasi Ride, Nova Rider Sing Mebekel, Ferry Rider Sing Mebekel, Bontok Giga MX, and others were letting nothing slip, flaunting their skills without compromising sportsmanship and safety. Mostly.

The track, with its dry hard red clay surface, presented challenges. Off the start, the racers were presented with a downhill section on the first turn, they hit the gas on the bottom straight before spinning left again but this time into an uphill section on the second turn. It forced them to combine their flat track racing skills with a slew of motocross techniques. In the end, all the racers had fun with the red clay dust lay across everything and everyone.

As the sun dipped towards the horizon, our compadres and accomplices grabbed the last shards of light to set up their tents in readiness for a night of camping. The sun disappeared behind Mount Batukaru affording everyone a magnificent view, but immediately enveloping us in the much cooler air of these high grounds here in Baturiti Tabanan.

Conversations about the rally route and the flat track race flowed out of the tent flaps of all those who camped others bedded their weary bodies down in anticipation for the next day's ride, a comparatively leisurely meander down to Pasut Beach.

With that, the Rally & Camp Tasik Adventure 2023 event came to an end. Until we meet again next year, greetings to all challengers, what an amazing time.

Here is the list of the days winners:

Flat Rack Horizontal Engine Class Winners:
1. Chiko GTT Bali
2. Panduk Pisaga Delodan
3. Andika Monkey Brothers

Flat Rack FFA 4T Max 250cc Class Winners:
1. Nova Rider Sing Mebekel
2. Ferry Rider Sing Mebekel
3. Bontok Giga MX

Flat Rack FFA 2T Max 250cc Class Winners:
1. Sandi Maulana
2. Dewa Dita
3. Eponk Road Country

Flat Rack FFA Big Bore Class Winners:
1. Dewa Dimas
2. Haris Manasi Ride
3. Sandi Maulana