THE DEUS ARAK ATTACK

THE DEUS ARAK ATTACK

We never expected, and here we were perhaps more than a little naive, that when we invited about twenty-five different motorcycle communities from around Bali to come down to the Temple of Enthusiasm and help us celebrate the launch of our “Son’s of Arak” pre-mixed cocktails, that we would end up with more than 200 people accepting the invitation which led us splitting the event over two nights last week.

Oh, we probably need to explain that “Son’s of Arak” are our four different flavoured pre-mixed cocktails, each consisting of a healthy measure of the Balinese liquor, Arak and a medley of juice, sugar, pop and more.

The fantastic thing about these communities, after we acknowledge the amazing people that they are, of course, is the bikes they ride.  Our front yard, side yard and backyard were all full of motorbikes in all shapes, styles and sizes. The full gambit, ranging from the small Monkey Gorilla bikes, Vintage Trail, Chopper, Tracker, Vintage Cubs through to a bunch of classic 2stroke RX King’s. Talk about something for everyone. We like to think that they came because of their interest in our brand, which to some it must have been. But we’re realists and actually think a lot were there to satisfy their curiosity by understanding what our offerings would be like as we were entering their territory. The penchant for Arak runs deep through the local communities, what, if anything new, was Deus bringing to the table.

Things got underway around six as people arrived and after a tour of the carparks checking out the plethora of rides, people headed to the Backyard where we had centred things. We had a little subtle distribution of some freebies, taste testers to warm the hearts and loosen the lips. You couldn’t stop at one, we had made four fanciful flavours for our Son’s Of Arak for people to try. Apple & Peach, Pop Ya Cherry, Mojito & a Vanilla Espresso. While the flow of our boozy beverages began to work its magic on all and sundry, DJ Freedy marinated the place in his motivated melodic playlist. 

We quickly got in before things slid into a headier drinking state, by inviting delegates from each of the motorcycle communities to come and take part in the Mother Hucker Battle Royale competition. Mother Hucker is a company run by some Canadian mates who had the great idea that axe throwing was something Bali needed. Battle Royale just refers to the knockout comp we were going to run between clubs. Nothing like a little healthy competition and the crowd agrees, selecting their bonafide agents to do battle on their clubs’ behalf.

We worked through the heats at a similar speed to the empty arak bottles stacking up, but things didn’t really explode until the semi-finals of the competition. Supporters from the remaining motorcycle communities cheered their representatives and jeered the opposition. It took more than a short while but after two hours of competition we whittled it down to a winning team. On the first night that was Treasure Garage. On the second night, the winners were from the G6K team. Congratulations to both teams for the win. But also, to everyone that came along to have a heap of fluid fueled fun.

Before things descended into the mire on a course we had set, we managed to pull a winner for the Lucky Door prize out of the hat. Up for grabs was a Framed Deus Event Poster that had been produced in oz and graced the Temple wall back when we first opened our doors ten long years ago. If an invitee filled in their bio they got a raffle ticket. First night it was a member of the TS 125 community. On the second, someone from the Nyag Motorcycle community.

After the formalities of the evening, the punters settled in, ordering more of our Sons Of Arak to be drunk along with the heady beats sending bodies to sway.

If there was a winner over the two days, we’d have to say it was the Apple & Peach flavoured variety. It won by a country mile in the consumption stacks.

Deus Ex Machina are very grateful to all of the local motorcycle communities who came over the two nights, we had a great time, let’s do it again soon. To Ramon and Gastank Magazine thanks for coming and thereafter, telling people about it. And of course to Ryan and his team from Mother Hucker. Your presence elevated both of our  Son’s Of Arak launch events.

–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

 

Bahasa Indonesia

Kami tidak menyangka atau mungkin kami sedikit naif , kami mengundang 25 komunitas motor yang berbeda untuk datang meramaikan launching “Sons of Arak” kami yang merupakan perpaduan minuman khas Bali, yaitu Arak dengan rasa jus buah dan lain -lain. Akhirnya ada lebih dari 200 orang yang menerima undangan dan hal ini pun membuat kami harus memisahkan event ini menjadi dua hari di minggu yang sama.

Yang terbaik dari komunitas ini selain mereka orang yang keren, tentu saja motor-motor yang mereka gunakan. Halaman depan, samping hingga halaman belakang kami dipenuhi dengan berbagai bentuk, gaya & ukuran motor. Motor langka, dari mulai yang terkecil motor

 Monkey Gorrila , Vintage Trail , Chopper , Tracker, Vintage cub hingga classic 2stroke RX King. Kami berpikir bahwa mereka datang karena ketertarikan kami akan brand kami, yang kebanyakan orang pasti juga tertarik. Tapi setelah kami berfikir secara benar-benar dan realistis ternyata banyak dari mereka datang  untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka dengan memahami seperti apa penawaran kami saat menawarkan apa kecintaan mereka terhadap minuman beralkohol. Pertanyaan karenaKecintaan pada Arak menjalar ke dalam komunitas lokal, apa , kira-kira apa dan  seperti apa  Arak yang akan dikeluarkan oleh Deus ke meja pada malam itu. 

Segala hal seru di event ini dimulai  sekitar jam enam, mulai dari orang tiba dan setelah tur melihat motor-motor kustom keren di tempat parkir, orang-orang menuju ke halaman belakang tempat kami melalukan segala aktifitas . Kami memiliki sedikit pelicin bibir yang berbentuk botol arak gratis, penguji rasa untuk menghangatkan hati dan mengendurkan bibir. Anda tidak dapat berhenti di salah satunya, kami telah membuat empat rasa yang fantastis Son’s Of Arak untuk dapat dicoba. Apel & Peach, Pop Ya Cherry, Mojito & Espresso Vanilla. Sementara varian rasa arak  beralkohol kami mulai memberikan keajaibannya pada semua orang, DJ Freedy memukau tempat itu dengan playlistnya yang memotivasi untuk bergoyang.

Kamipun segera masuk ke susunan acara berikutnya sebelum keadaan menjadi semakin parah, dengan mengundang perwakilan dari masing-masing komunitas sepeda motor untuk datang dan mengikuti kompetisi Mother Hucker Battle Royale. Mother Hucker adalah perusahaan yang dijalankan oleh teman kami dari Kanada,  dimana mereka memiliki ide bagus bahwa melempar kapak adalah sesuatu yang dibutuhkan Bali. Battle Royale yaitu kompetisi lempar kampak dengan sistem knock out antar komunitas motor. Tidak ada yang lebih baik daripada kompetisi yang sehat dan penonton yang seru, memilih tiap perwakilan mereka untuk bertarung atas nama klub mereka.

Kami bekerja menyamai kecepatan yang sama dengan botol arak kosong yang menumpuk, tetapi semuanya tidak benar-benar meledak hingga masuk ke babak semifinal . Pendukung dari komunitas sepeda motor yang tersisa menyemangati perwakilan mereka dan mencemooh oposisi. Butuh waktu lebih tetapi setelah dua jam kompetisi kami memangkasnya menjadi  satu tim pemenang. Pemenang pada  malam pertama adalah Treasure Garage. Pada malam kedua, pemenang diraih dari tim G6K. Selamat untuk kedua tim atas kemenangannya. Dan terima kasih  untuk semua orang yang datang dan  bersenang-senang.

Sebelum segala sesuatunya turun ke arena dansa yang telah kami siapkan, kami berhasil menarik mengundi pemenang untuk hadiah lucky draw. Dimana hadiah yang diperebutkan adalah Poster Event Deus yang telah di bingkai yang  diproduksi di Deus Australia  dan menghiasi markas kami ketika kami pertama kali membuka pintu kami sepuluh tahun yang lalu. Jika seorang undangan mengisi biodatanya, mereka mendapat tiket undian. Pemenang undian di malam pertama adalah anggota komunitas TS 125. Di malam kedua, seseorang dari komunitas Nyag Motorcycle.

Setelah semua hal formalitas  pada malam itu, teman-tema komunitas pun bersantai, memesan lebih banyak Sons Of Arak kami untuk diminum bersama dengan musik memabukkan yang membuat tubuh bergoyang.

Jika ada pemenang selama dua hari, kami harus mengatakan itu adalah varian rasa Apple & Peach Sons Of Arak kami. Hal ini dapat dilihat dari banyak nya tumbukan botol varian rasa tersebut.

Deus Ex Machina sangat berterima kasih kepada semua komunitas sepeda motor lokal yang datang selama dua malam, kami bersenang-senang, ayo kitalakukan lagi. Kepada Ramon dan Majalah Gastank, terima kasih telah datang dan turut membantu kami. Dan tentu saja untuk Ryan dan timnya dari Mother Hucker. Kehadiran kalian sangat membantu  kedua acara peluncuran Son’s Of Arak kami naik ke level yang lebih tinggi.

 

Big thanks to Gastank Magazine for covering the event and their man on the ground, Ramon Andika, who also supplied us some of the images.

Bahasa by Geri Centura. English by Ano Mac.
Photos by Didit Prasetyo Adiwibowo

ENGLISH TEXT BELOW

Sabtu pagi, 17 Juni 2023, menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh 250 peserta reli sepeda motor dan 80 kontestan flat track race di Bali. Itu merupakan acara Rally & Camp Tasik Adventure keempat yang diselenggarakan oleh komunitas pecinta motor trail vintage yang lebih dari sekadar menggemari motor dual purpose era 80-90-an. Dikenal sebagai Trail Asik Adventurer, AKA… Tasik Adventure yang telah menunggu setahun untuk merencanakan dan mengerjakan nya demi tidak mengecewakan siapapun yang ikut berpartisipasi.

Coba kamu bayangkan , ada dua sisi koin berbeda pada event kali ini. Yang pertama adalah Reli. Mereka memberi nama Challenge "Tantangan", menjadikan setiap peserta sebagai "Penantang" Challenger. Jadi, di tempat parkir Sangeh Monkey Forest, sambil menikmati keteduhan pohon jati raksasa yang awet muda, 250 Penantang parkir untuk menerima kode QR untuk etape pertama rute reli. Seluruh perjalanan adalah 3 etape dengan 3 titik pemberhentian. 4 jika Anda menghitung tujuan.

Ada beberapa motor keren di sana, Honda XR, Yamaha DT, Suzuki TS, Suzuki DR, dan beberapa custom modern, motocross dan scrambler. Sekitar sepuluh atau lebih, mereka berbaris di titik start dan memulai rally dari sana. Misi setiap orang adalah menyelesaikan setiap tahap dan berhenti di 3 titik pemberhentian untuk mendapatkan kode QR untuk bagian berikutnya. Keindahan Bali selalu menjadi pendamping, saat kami terbang di sepanjang kombinasi jalan aspal, jalan pedesaan, dan jalan tanah di daerah Tabanan. Kami perlahan-lahan terbang tinggi dan semakin tinggi ke perbukitan dan pemandangan sawah dan hutan akhirnya habis, sebenarnya lebih seperti perlahan menjadi satu ketika kami sampai di tujuan. Bali Outbound Farmstay (BOF) yang juga menjadi tempat berkemah semalam. Jika Anda mengumpulkan semua kode QR Anda, Anda mendapat medali Rally sebagai bentuk penghargaan.

Sisi lain dari koin yang disebutkan sebelumnya, atau event kedua, adalah balap jalur datar (flat track). Atau dalam hal ini jalur dengan landasan yang tidak rata karena tempat mereka membangun jalur itu berada di atas tempat yang dulunya terdapat dua sawah terasering. Jadi titik start finish lebih tinggi dari jalur lurus pertama dengan penurunan pada tikungan pertama dan sedikit menanjak pada tikungan kedua. Saat kami masuk ke BOF, kami sudah bisa mendengar suara motor flat track dan sorakan penonton yang berkumpul. Kami parkir dan membuat jalur jalur seperti lebah.

Keseruan seutuhnya pada acara, disaat tingkat kesulitan tambahan dimasukkan ke dalam jadwal sore hari menarik perhatian yang sangat luar biasa. Mereka berhasil menarik sekitar delapan puluh peserta, terbagi dalam 4 kelas: Kelas Mesin Horizontal, Kelas FFA 4T Max 250cc, Kelas FFA 2T Max 250cc Flat Track, dan Kelas FFA Big Bore.

Antusiasme untuk balapan flat track sangat terasa. Kegembiraan tumbuh saat kami melewati babak penyisihan dan membangun sesuatu yang luar biasa untuk final setiap kelas. Tidak ada kata menahan, mereka hadir untuk memenangkannya. Pembalap dari setiap komunitas bersaing sengit di setiap kelas. Nama-nama seperti Maulana Sandi, Dewa Dimas, Harris Manasi Ride, Nova Rider Sing Mebekel, Ferry Rider Sing Mebekel, Bontok Giga MX, dan lain-lain tak main-main, sebagian besar dari memamerkan skill mereka tanpa mengesampingkan sportifitas dan keselamatan.

Trek dengan permukaan tanah liat merah keras yang kering memberikan tantangan. Di awal, para pembalap disuguhkan dengan bagian menurun pada tikungan pertama, setelah itu mereka memeras gas di bagian trek lurus sebelum berputar ke kiri lagi tapi kali ini menjadi bagian menanjak pada tikungan kedua. Itu memaksa mereka untuk menggabungkan keterampilan balap trek datar mereka dengan banyak teknik motocross. Pada akhirnya, semua pembalap bersenang-senang dengan debu tanah liat merah yang menutupi segalanya dan semua orang.

Saat matahari terbenam ke arah cakrawala, saudara dan sahabat motoran kami meraih pecahan cahaya terakhir untuk mendirikan tenda mereka dan dalam persiapan untuk berkemah malam. Matahari menghilang di balik Gunung Batukaru memberi semua orang pemandangan yang menakjubkan, tetapi segera menyelimuti kami dengan udara yang jauh lebih sejuk dari dataran tinggi di Baturiti Tabanan ini.

Percakapan tentang rute reli dan balapan flat track mengalir dari pintu tenda semua orang yang berkemah, yang lain membaringkan tubuh mereka yang lelah untuk mengantisipasi perjalanan keesokan harinya, perjalanan yang relatif santai ke Pantai Pasut.

Dengan begitu, acara Rally & Camp Tasik Adventure 2023 pun berakhir. Sampai bertemu lagi tahun depan, salam untuk semua penantang, pengalaman yang luar biasa.

Berikut daftar pemenang Kelas Flat Track:

Flat Rack Horizontal Engine Class Winners:
1. Chiko GTT Bali
2. Panduk Pisaga Delodan
3. Andika Monkey Brothers

Flat Rack FFA 4T Max 250cc Class Winners:
1. Nova Rider Sing Mebekel
2. Ferry Rider Sing Mebekel
3. Bontok Giga MX

Flat Rack FFA 2T Max 250cc Class Winners:
1. Sandi Maulana
2. Dewa Dita
3. Eponk Road Country

Flat Rack FFA Big Bore Class Winners:
1. Dewa Dimas
2. Haris Manasi Ride
3. Sandi Maulana

Saturday morning, June 17, 2023, was a highly anticipated day for 250 motorcycle rally participants and 80 flat track race contestants in Bali. It was the Fourth Rally & Camp Tasik Adventure event organized by a community of vintage trail motorcycle enthusiasts who love more than fanging about on their dual-purpose motorcycles from the 80s and 90s. Known as the Trail Asik Adventure Community, AKA… Tasik Adventure people had waited a year for the follow up and none were disappointed.

Just so you can get it straight in your head, there’s two very different sides to this coin. The first one was the Rally. They hung it under the banner of “Challenge”, making each partaker a “Challenger”. So, in the carpark of Sangeh Monkey Forest, which enjoys the shade of giant ageless teak trees, 250 Challengers parked up to receive the QR code for the first leg of the rally route. The entire ride was 3 stages with 3 stop points. 4 if you count the destination.

There were some amazing bikes there, Honda XR’s, Yamaha DT’s, Suzuki TS’s, Suzuki DR’s, and some custom modern motocross and scrambler bikes. In lots of ten or so, they lined up at the starting point then let them out for the event. Everyone’s mission was to complete each stage and stop at the 3 stop points to get the QR code for the next bit. Bali’s beauty was the constant companion, as we flew along a combination of asphalt roads, rural roads and dirt tracks in the Tabanan area. We slowly winded up high and higher into the hills and the views of rice fields and forests finally ran out, actually, it was more like blurred into one when we reached our destination. Bali Outbound Farmstay (BOF), which was also to be the overnight camping spot. If you collected all your QR codes you got a Rally medal as a form of appreciation.

The other side of the aforementioned coin, or second event, was the flat track. Or in this case staggered track because where they had built the track it was over a spot that had once held two rice terraces. So the Start finish straight sat higher than the return straight with a drop on the first turn and an uphill bit on the second. As we were pulling into BOF we could already hear the flat track bikes and the assembled crowd cheering. We parked up and made a bee line track side.

What an absolute corker of an event, the added degree of difficulty jammed into the afternoons schedule made for the most marvelous distraction. They’d managed to attract around eighty participants, split over 4 classes: Horizontal Engine Class, FFA 4T Max 250cc Class, Flat Track FFA 2T Max 250cc Class, and FFA Big Bore Class.

The enthusiasm for the flat track races was palpable. The excitement growing as we whittled down through the heats and building to something of a crescendo for the finals of each class. There was no holding back, they were in it to win it. Racers from each community fiercely competed in each class. Names like Maulana Sandi, Dewa Dimas, Harris Manasi Ride, Nova Rider Sing Mebekel, Ferry Rider Sing Mebekel, Bontok Giga MX, and others were letting nothing slip, flaunting their skills without compromising sportsmanship and safety. Mostly.

The track, with its dry hard red clay surface, presented challenges. Off the start, the racers were presented with a downhill section on the first turn, they hit the gas on the bottom straight before spinning left again but this time into an uphill section on the second turn. It forced them to combine their flat track racing skills with a slew of motocross techniques. In the end, all the racers had fun with the red clay dust lay across everything and everyone.

As the sun dipped towards the horizon, our compadres and accomplices grabbed the last shards of light to set up their tents in readiness for a night of camping. The sun disappeared behind Mount Batukaru affording everyone a magnificent view, but immediately enveloping us in the much cooler air of these high grounds here in Baturiti Tabanan.

Conversations about the rally route and the flat track race flowed out of the tent flaps of all those who camped others bedded their weary bodies down in anticipation for the next day's ride, a comparatively leisurely meander down to Pasut Beach.

With that, the Rally & Camp Tasik Adventure 2023 event came to an end. Until we meet again next year, greetings to all challengers, what an amazing time.

Here is the list of the days winners:

Flat Rack Horizontal Engine Class Winners:
1. Chiko GTT Bali
2. Panduk Pisaga Delodan
3. Andika Monkey Brothers

Flat Rack FFA 4T Max 250cc Class Winners:
1. Nova Rider Sing Mebekel
2. Ferry Rider Sing Mebekel
3. Bontok Giga MX

Flat Rack FFA 2T Max 250cc Class Winners:
1. Sandi Maulana
2. Dewa Dita
3. Eponk Road Country

Flat Rack FFA Big Bore Class Winners:
1. Dewa Dimas
2. Haris Manasi Ride
3. Sandi Maulana